Attitude
Sebelum bicara mindset, kita bicara heartset dulu. Karena segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia selalu dimulai dari hati. Bila hati membawa energi positif, hasilnya beda dengan bila hati membawa energi negatif, walaupun yang dilakukan mungkin sepintas tampak sama.
Hati yang bahagia lebih mudah menghasilkan pikiran yang positif, yang akan menghasilkan tindakan yang positif pula, dengan hasil akhir yang positif. Saya tidak perlu menjelaskan lawan katanya, anda bayangkan yang positif saja.

Sikap
Ada sikap tertentu yang harus dimiliki oleh setiap pengusaha. Sebenarnya harus dimiliki oleh setiap orang, namun bila anda adalah pengusaha, malah lebih harus lagi.
Disiplin diri
Karyawan disiplin karena takut dengan bosnya. Bagaimana kalau anda yang jadi bos? Tidak ada yang memarahi anda karena terlambat memulai pekerjaan, terlambat hadir di kantor (bahkan tidak masuk kantor sekalipun).
Dalam situasi seperti ini, apakah anda tetap disiplin masuk kantor tepat waktu bila memang harus ke kantor? Tentu saja kalau ada pertemuan di luar atau urusan yang harus diselesaikan di luar kantor, itu bagian dari pekerjaan yang memang harus anda lakukan.
Jangan sampai anda disiplin saat mengurusi bisnis orang lain, namun tidak disiplin saat mengurusi bisnis anda sendiri.
BEDJ
Singkatan dari Blaming, Excuse, Denial, Justification.
Ini adalah penghalang anda untuk sukses.
Blaming atau menyalahkan orang lain, berarti yang salah adalah orang lain, bukan anda. Karena bukan anda yang salah, berarti tidak ada yang perlu diperbaiki dari diri anda, anda tidak perlu belajar dari situasi tersebut, karena yang salah adalah orang lain, bukan anda. Anda tidak bisa lebih maju dan sikap ini tidak membawa anda lebih dekat dengan kesuksesan.
Excuse atau alasan, merupakan lawan kata dari solusi. Bila ada masalah, kemudian anda mencari alasan, maka anda tidak akan mendapatkan solusinya. Anda punya alasan dan anda cuci tangan, maka anda tidak mendapatkan solusi. Sebaliknya, bila anda mencari solusi, anda tidak mungkin memikirkan alasan. Alasan dan solusi benar-benar tidak bisa disatukan, dan sifatnya adalah lawan kata. Kalau anda pandai mencari-cari alasan, anda tidak lebih maju dalam hidup. Iya, alasannya memang benar, memang adalah kenyataan, karena kalau tidak itu namanya berbohong. Tapi sekali lagi, kalau mencari alasan, berarti anda tidak belajar, dan anda tidak mendapatkan solusi.
Denial atau menolak kenyataan, jelas-jelas membuat anda tidak berada dalam masalah yang sedang terjadi, karena anda menolak keberadaan masalah tersebut. Karena anda tidak mengakui bahwa anda berada dalam masalah, tentu anda tidak mencari solusinya, dan anda tidak lebih maju karenanya.
Justification atau pembenaran, membenar-benarkan suatu situasi yang tidak benar dan membiarkannya terjadi karena dianggap benar, sehingga anda juga tidak akan mencari solusi untuk membuat situasi menjadi lebih baik.
Sebuah contoh kasus: toko sepi.
- Blame: “Ini karena pesaing sebelah menghancurkan harga dan mencuri pelangganku.” Yang lebih parah: “Ini gara-gara presiden!” Sadar atau tidak, banyak yang sedang mengajarkan rakyat untuk selalu menyalahkan presiden atas segala permasalahan yang mereka hadapi. Jangan kaget bila mereka tidak bisa lebih baik hidupnya, hanya jadi figuran politik yang dibutuhkan suaranya saat pemilu saja.
- Excuse: “Ini karena daya beli turun, karena kurs dollar naik.”
- Denial: “Mana sepi? Sampai hari ini kami masih melayani pelanggan. Memang ada penurunan, tapi bukan sampai sepi kok. Ini wajar sekali, namanya bisnis kadang bisa lebih ramai, kadang lebih sepi. Ini bukan masalah.”
- Justification: “Iya semua toko di kawasan ini memang sepi. Wajar sekali, karena situasi ekonomi yang sulit begini, pasti mengakibatkan banyak toko sepi.”
Bisa terlihat, dari keempat sikap BEDJ di atas, tidak satu pun yang membuat solusi atas permasalahan yang dihadapi?